Pengajuan kredit bank dilakukan melalui beberapa tahap proses agar kredit dapat dicairkan. Salah satu tahapannya adalah pengecekan catatan kredit historis SLIK yang disediakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau dulu biasa disebut BI checking atau Sistem Informasi Debitur (SID).

Dulu BI bertanggungjawab dalam pengelolaan, pengaturan, serta pengembangan sistem informasi antar bank. Namun, semenjak 1 Januari 2018 tugas dan fungsi tersebut kini dialihkan ke OJK melalui Sistem Informasi Layanan Keuangan (SLIK).

SLIK adalah layanan akses laporan kredit yang berisi riwayat kredit debitur perorangan ataupun institusi. SLIK bisa diakses secara online, dan dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan profil risiko seseorang terkait riwayat kreditnya di masa lalu. 

Informasi SLIK bersifat standar dan terbatas hanya pada data kredit. Informasi SLIK bisa diolah dan dilengkapi dengan informasi lain yang bernilai tambah seperti skor kredit, kemungkinan gagal bayar dan informasi non kredit. Salah satunya melalui website myIdScore.id besutan PEFINDO Biro Kredit yang menyajikan data kredit bernilai tambah dan sebagian datanya bersumber dari SLIK OJK.

Apa Itu Layanan SLIK Online

Mengenal Sistem Layanan Informasi Keuangan

SLIK menggantikan fungsi BI Checking guna menyediakan informasi kredit historis debitur. Catatan riwayat yang dapat diakses melalui Aplikasi SLIK Online ini bisa digunakan untuk mengetahui perilaku pembayaran seorang debitur dalam membayar kredit yang diterima. Seseorang yang tidak memiliki catatan buruk dalam riwayat kreditnya memiliki peluang besar untuk memperoleh kredit di bank. 

Hal inilah yang membuat catatan riwayat ini menjadi semacam momok yang ditakuti oleh debitur yang pernah bermasalah. Pengecekan debitur melalui SLIK Online dapat dilakukan lembaga keuangan untuk mengetahui status seorang debitur. Debitur yang telah masuk daftar hitam atau blacklist akan sulit untuk bisa mengajukan kredit selama catatan buruknya belum dihapus dari daftar tersebut. 

Seorang debitur yang namanya berada dalam daftar hitam SLIK masih bisa mengajukan kredit lagi dengan syarat namanya telah terhapus dari daftar blacklist. Kondisi tersebut dapat diperoleh dengan menyelesaikan kewajiban kredit di masa lalu. Nama dalam daftar blacklist secara otomatis akan terhapus oleh sistem dalam jangka waktu 24 hingga 60 bulan setelah nama dimasukkan ke dalam daftar tersebut.

Kemudahan Akses SLIK Online 

Pergantian tugas dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan dan perkembangan teknologi telah memungkinkan adanya SLIK Online yang bisa diakses siapapun. Hal ini sangat memudahkan lembaga keuangan mencari informasi ketika sedang memproses pengajuan kredit atau seorang debitur yang mengecek catatan kreditnya. Di sisi lain; keberadaan SLIK kini memberi peluang lebih besar bagi pelaku UMKM yang mencari sumber pendanaan.

Debitur yang melakukan pengecekan melalui Aplikasi SLIK Online akan memperoleh penilaian atas catatan kredit di masa lalu. Proses layanan SLIK Online juga bisa dilakukan dengan cepat, kurang lebih 15 menit. Skor kredit yang didapat merupakan penilaian atas pemenuhan kewajiban debitur dalam menyelesaikan kredit.

Skor ini akan merujuk angka 1 hingga 5 dengan skor 1 merupakan skor terbaik. Debitur yang memiliki skor 1 menunjukkan keberhasilan membayar kewajiban kredit tanpa pernah melakukan tunggakan. Sedangkan skor 5 menunjukkan debitur memiliki catatan kredit macet atau pernah memiliki tunggakan cicilan hingga lebih dari 180 hari.

IdScore sendiri memiliki fasilitas pengecekan SLIK Online melalui MyIdScore yang bisa langsung diakses melalui www.myidscore.id. MyIdScore memiliki fitur yang lebih lengkap dan komprehensif dari SLIK, seperti credit scoring, probability of default atau kemungkinan gagal bayar, hingga riwayat pembayaran agar masyarakat bisa lebih mengenali profil risikonya sendiri.