Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) merupakan suatu hal yang berdampak negatif tidak hanya bagi perekonomian, tapi juga bagi lembaga keuangan. NPL akan menggerus profitabilitas dan memengaruhi kemampuan lembaga keuangan untuk menyalurkan pinjamannya.
Pengurangan kemampuan tersebut dalam skala besar akan memperlambat roda perekonomian dan menghambat pertumbuhan yang salah satu penggerak utamanya adalah penyaluran kredit yang dimanfaatkan oleh dunia usaha, investasi dan sektor konsumsi.
NPL adalah kredit dengan kategori kurang lancar, diragukan atau macet. Jadi NPL menggambarkan kondisi di mana debitur tidak dapat membayar angsuran yang sedang berlangsung secara tepat waktu.
Setiap bank memiliki rasio NPL yang berbeda. Idealnya, rasio NPL berkisar di bawah 5%. Apabila di atas 5%, maka dapat dikatakan kalau jumlah kredit macet lebih banyak dari kredit yang lancar.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan NPL, diantaranya:
NPL dapat terjadi apabila dari sisi lembaga keuangan tidak melakukan analisa kreditnya dengan baik. Dalam artian, para calon debitur yang mengajukan kredit tidak dianalisa secara komprehensif.
Analisa yang lemah bisa berasal dari beragam penyebab, seperti: Kurangnya penggunaan teknologi dibalik luasnya data perkreditan yang perlu dianalisa, kurangnya pengawasan dan pemantauan terhadap debitur yang berisiko, hingga celah untuk melakukan kolusi antara debitur dan kreditur sehingga proses analisa tidak lagi dilakukan secara objektif.
Selain dari sisi lembaga keuangan, debitur juga bisa secara langsung menyebabkan NPL, baik disengaja atau tidak. Ada beberapa kasus di mana pihak debitur dengan sengaja tidak melunasi tunggakannya sehingga terjadi kredit macet.
Namun NPL bisa juga terjadi karena debitur mengalami kejadian tak terduga seperti mengalami musibah yang berdampak langsung terhadap kondisi finansial debitur.
Faktor eksternal di sini bisa jadi berasal dari krisis ekonomi yang sudah terjadi, yang mempersulit daya beli masyarakat maupun badan usaha. Sehingga meningkatnya NPL sudah tidak terhindarkan lagi.
Bagi Lembaga Keuangan, NPL menunjukkan jalannya roda bisnis yang kurang sehat. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, rasio NPL yang melebihi 5% mengindikasikan kondisi perusahaan yang tidak lagi optimal. Apabila kondisi tersebut tidak kunjung membaik, maka dampaknya bisa meluas hingga memburuknya kondisi perekonomian negara.
Meningkatnya rasio NPL mengharuskan lembaga keuangan untuk mulai memperkuat struktur permodalannya. Karena struktur permodalan yang terganggu akibat merosotnya pertumbuhan kredit, alhasil yang terjadi adalah lembaga keuangan akan kesulitan untuk melakukan ekspansi kredit, terutama ke sektor riil.
Pastinya, NPL juga akan berdampak langsung terhadap Credit Adequacy Ratio (CAR), atau kecukupan modal perbankan untuk menanggulangi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Menurunnya arus perputaran kredit menyebabkan bank harus menutupi kebutuhan modalnya dengan modal sendiri, sehingga mengurangi CAR yang dimiliki.
Itulah sedikit penjelasan mengenai NPL serta dampak negatif NPL bagi lembaga keuangan. Agar NPL tidak terjadi, penting untuk perbankan mulai menggunakan teknologi yang mumpuni untuk melakukan analisa terhadap calon debitur, agar ke depannya mampu meminimalisir terjadinya NPL.
https://media.neliti.com/media/publications/142963-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi.pdf
Priatna, Husaeri. (2017). Non Performing Loan (NPL) Sebagai Resiko Bank atas Pemberian Kredit. Jurnal Ilmiah Akuntansi. 8(1), 22-33.
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) adalah sistem informasi yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendukung mekanisme pengawasan dan layanan informasi keuangan.
Pengajuan kredit bank melalui beberapa tahap proses agar kredit dapat dicairkan.
Salah satu dari platform digital yang membantu lembaga keuangan dalam analisa kredit adalah SLIK online.
Pengajuan kredit merupakan salah satu solusi untuk sobat IdScore yang memiliki kebutuhan yang perlu dipenuhi segera.
Nah biar bisnis jadi lancar dan pengajuan kredit usaha tidak jadi bencana, berikut tips untuk memulai bisnis dengan modal dari kredit usaha
Untuk membangun skor kredit, sobat IdScore butuh kredit. Untuk mengajukan kredit, sobat IdScore butuh skor kredit. Terus, kalau pertama kali mengajukan kredit, gimana caranya agar pengajuan bisa diterima?